Manfaat Astaxanthin untuk Kulit & Tubuh
Astaxanthin mungkin masih asing di telinga kita. Tapi, ketahuilah bahwa astaxanthin merupakan karotenoid yang bersifat antioksidan tinggi yang sangat berperan penting bagi kesehatan. Zat ini terkandung dalam lobster, ikan salmon, dan alga.
Yang paling tinggi kandungan astaxanthinnya adalah pada otot salmon. Zat inilah yang menjadikan salmon lebih kuat dan dapat lebih bertahan berenang melawan arus sungai, juga air terjun bahkan sampai berhari-hari lamanya.
Astaxanthin lebih dari antioksidan biasa, karena mengandung beta karotin, selenium, zeaxanthin, dan vitamin E,C,D, serta tidak menyebabkan efek pro-oksidan di dalam tubuh. Inilah manfaat astaxanthin untuk kulit, kecantikan dan kesehatan tubuh!
- Mencerahkan kulit
Astaxanthin dapat melembabkan kulit, menghaluskan, menjaga elastisitas kulit, dan mencegah keriput, garis-garis halus, serta bintik-bintik hitam pada kulit.
- Menjaga kesehatan mata
Pada sebuah uji klinis menyebutkan bahwa astaxanthin dapat membantu dalam mengatasi retinopati diabetik, ketegangan pada mata, dan degenerasi makula.
- Membersihkan sel-sel tubuh
Molekul lipofilik dan hidrifilik yang terdapat dalam astaxanthin merukan molekul yang dapat menjangkau seluruh sel dalam tubuh, sehingga molekul-molekul ini dapat membersihkannya.
- Mengurangi nyeri dan peradangan
Walaupun astaxanthin alami, tetapi dapat bekerja sebagai analgesik yaitu sebagai pereda nyeri dan peradangan tanpa resiko kecanduan.
- Membantu menghilangkan rasa lelah
Astaxanthin dapat mengatasi kelelahan setelah olahraga dan dapat memulihkan otot serta daya tahan tubuh.
Nutrisi astaxanthin sangat baik bagi kulit wajah dan seharusnya sangat dibutuhkan, karena kulit wajah adalah bagian yang paling rentan terhadap racun lingkungan, misalnya debu, asap kendaraan, radiasi, dan tembakau yang disebut sebagai oksidan yang dapat menimbulkan radikal bebas.
Sedangkan radikal bebas dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan merusak jaringan, melemahkan sel-sel dalam tubuh dan merusak DNA dalam sel. Rusaknya DNA ini akan menjadi pendukung utama proses penuaan. DNA yang rusak mengakibatkan sel-sel tidak berfungsi lagi sehingga tubuh mudah terjangkit penyakit.
Astaxanthin diketahui mampu mencegah proses penuaan dan melindunginya dari kerusakan, serta dapat mengurangi produksi melanin hingga 40 persen.
Pada studi penelitian yang dilakukan di Jepang telah memadukan 2 mg astaxanthin alami dengan tocotrienol per hari dan diikuti semua partisipan perempuan berusia rata-rata 40 tahun. Sebagian partisipan mengkonsumsi plasebo, dan yang sebagian lagi mengkonsumsi astaxanthin. Beberapa minggu kemudian, hasilnya dapat dilihat, ternyata partisipan yang mengkonsumsi astaxanthin wajahnya lebih elastis dan lembab.Tetapi bagi partisipan yang mengkonsumsi plasebo justru sebaliknya, tidak terjadi perbaikan pada wajahnya bahkan kondisinya lebih buruk lagi.